Rabu, 04 Februari 2009

Penguat OP-AMP

Op Amp (Operasional Amplifier)

Op Amp (Operasional Amplifier) pada hakekatnya merupakan sejenis IC.di dalamnya terdapat suatu elektronik yang terdiri atas beberapa transistor,resisitor atau dioda. Jikalau kepada IC jenis ini ditambahkan suatu jenis rangkaian, masukkan dan suatu jenis rangkaian umpan balik, maka IC ini dapat dipakai untuk mengerjakan berbagai operasi matematika, seperti menjumlah, mengurangi, membagi, mengali, mengintegrasi,dsb.oleh karena itu IC jenis ini dinamakan penguat operasi atau Operasional Amplifier,yang disingkat Op Amp.
Namun demikian Op Amp dapat pula dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya sebagai penguat audio, pengatur nada, osilator atau pembangkit gelombang, sensor circuit,dsb. Op Amp banyak disukai karena factor penguatnya besar (100.000 kali). Suatu amplifier dapat dikatagorikan operasional jika memenuhi tiga karakteristik utama, yakni:
1-Very high gain ( 200.000 kali )
2-Very high input impedence
3-Very low output impedence
Op Amp pada umumnya terdiri atas tiga stage atau amplifier yang dirangkai secara cascade yaitu:
1. Differensitial amplifier
2. Voltage amplifier
3. Output amplifier
Differential amplifier memiliki respon frekuensi yang sangat lebar dan input impedence yang sangat tinggi.Voltage amplifier memberikan penguatan yang sangat tinggi dan output amplifier memberikan output impedence yang sangat rendah sehingga dapat mengeluarkan arus listrik yang sangat besar tegrhadap beban. Tidak seperti amplifier konvensional, Op Amp mempunyai dua terminal masukan yakni: investing input dan noninversting input ynag masing-masing ditandai dengan ( + ) dan ( - ).
.
Terminal-terminal Op Amp

A-Terminal Suplai Daya
Terminal untuk Op Amp ditandai +Vdan –V yang menandakan terminal-terminal Op Amp mana yang harus dihubungkan ke suplai dayanya. Pada gambar,suplai daya mempunyai tiga terminal positif,negative,dan suplai daya bersama. Suplai daya dalam gambar disebut suplai bipolar atau suplai terpisah. Dan mempunyai harga khas sebesar ±15V,±12V dan ± 6V. Op Amp kegunaan khusus mungkin memerlukan suplai tak simetris seperti ± 12V dan – 6V,atau bahkan suplai polaritas tunggal seperti + 30V dan ground. Pada gambar groundnya tidak dihubungkan ke Op Amp. Arus yang kembali dari Op Amp kesuplainya harus kembali melalui elemen-elemen rangkaian luar seperti misalnya tahanan baban RL. Tegangan suplai maksimum yang dapat diterapkan antara +V dan –V biasanya 36V atau ± 18V.

B-Terminal Keluaran
Dalam gambar terminal keluaran Op Amp dihubungkan ke salah satu ujung tahanan RL. Ujung RL yang lain dikawatkan ke ground. Tegangan keluaran V0 diukur terhadap ground, Karena dalam sebuah Op Amp hanya ada 1 terminal keluaran yang disebut keluaran berujung tunggal, batas arus yang dapat dialirkan dari terminal keluaran sebuah Op Amp biasanya ada pada orde sebesar 5 - 10mA. Ada juga batas pada taraf-taraf tegangan terminal keluaran yaitu, batas-batas ini ditentukan oleh tegangan suplai dan oleh transistor –transistor keluaran. Beberapa Op Amp seperti,misalnya 741,mempunyai rangkain bagian dalam yang secara automatic membatasi arus yang dialirkan dari terminal keluaranya. Bahkan dengan suatu hubung singkat untuk RL, arus keluaranya terbatas sampai kira-kira 25mA, keistimewaan ini mencegah kerusakan Op Amp bila terjadi suatu hubung singkat.

C-Terminal Masukan
Pada gambar ada dua terminal masukan, bertanda – dan + keduanya disebut terminal-terminal masukan diferensial karena tegangan keluaran V0 tergantung pada perbedaan tegangan antara kedua terminal itu, Ed,dan gain dari penguatnya AoL. seperti terlihat pada gambar, terminal keluarannya positif +V terhadap masukan (-). Bila Ed di balik dalam gambar untuk membuat masukan (+) menjadi negative terhadap masukan (-) maka V0 menjadi negative terhadap ground. Dapat disimpulkan bahwa polaritas terminal keluaranya sama seperti polaritas terminal masukan (+). Selanjutnya,polaritas dari terminal keluaranya berlawanan atau terbalik dari polaritas terminal masukan (-)nya. http://wilkipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar